Rabu, 17 Juni 2009

Ada Apa Dengan China

AADC...???
(Ada Apa Dengan China......???)

Uthlubul ‘Ilma Walau Bish-Shiin
(Tuntutlah Ilmu Walau Sampai Ke Negri Cina)

Kebanyakan orang menganggap bahwa kalimat tersebut merupakan sabda Rosulullah SAW. Memang benar ada beberapa sanad dari kalimat tersebut yang diklaim sampai kepada Rosulullah SAW. Namun jika di teliti lebih lanjut, dari sanad-sanad tersebut ternyata semuanya memiliki masalah.
Para ulama hadits sepakat bahwa didalam sanad-sanad tersebut terdapat beberapa orang pemalsu hadits. Bahkan para sejarawan mengatakan bahwa kalimat tersebut hanyalah merupakan pepatah arab yang masyhur justru sebelum Nabi SAW diangkat menjadi Rosul. Namun sebenarnya apasih makna yang terkandung dalam pepatah arab yang masyhur ini...?
Kalimat tuntutlah ilmu sampai negeri China mungkin ada benarnya. Jauh sebelum ajaran Islam diturunkan Allah SWT, bangsa China telah mencapai peradaban yang maju. Hal ini ditandai dengan banyaknya khasanah keilmuan yang mereka kuasai. Tak bisa dipungkiri bahwa umat Islam juga banyak belajar ilmu pengetahuan dari China, seperti ilmu ketabiban, ilmu membuat kertas dan bubuk misiu.
Ilmu ketabiban China sejak zaman dahulu sudah sangat terkenal. Para tabib China terkenal kepiawaiannya di seantero jagad. Bahkan hingga hari ini mereka pun tetap unggul di bidang kedokteran modern. Orang China disebut-sebut sebagai penemu kertas yang pertama kali dalam sejarah. China juga terkenal sebagai negeri penghasil kain sutera. Selain ilmu kedokteran dan pengetahuan, ilmu bela diri juga berkembang pesat di China. Sastra dan budaya China juga merupakan sebuah keunikan tersendiri.
Jika kita menilik sejarah, menurut Abu Bakar Aceh dalam bukunya sejarah Al-Qur’an, Rosululah pernah mengutus Abdul Wahab bin Abi Kabsah, untuk menyampaikan hadiah sekaligus mengenalkan Islam kepada penguasa dinegri tirai bambu tersebut. Kerana akhlaknya yang terpuji dengan background Islam yang disandangnya, masyarakat China akhirnya mulai tertarik dan terpikat dengan ajaran Islam yang tercermin pada diri Abdul Wahab bin Abi Kabsah.
Dakwah yang disampaikan tidak sia-sia terbukti Pada abad ke 7 masehi kaisar China mengutus utusan pergi ke madinah untuk meminta tenaga pengajar Al-Qur’an bagi rakyatnya. Permintaan ini disambut oleh Khalifah Ustman bin Affan. Delegasi pertama berangkat kenegri China pada tahun 651. Fakta sebuah situs ada dinegri itu berdiri pada tahun 684 berdiri sebuah Mesjid Qinging, yang berarti bersih dan tenang., di kota ian ibu kota tiongkok kuno. Adapun bukti lain yang ada pada zaman Khalifah ke 3 dinegri tirai bambu ini berdiri Masjid Canton (memorial masque). Majis itu masih ada meskipun berusia 14 abad.
Pada abad pertengahan, China banyak melahirkan tokoh tokoh muslim terkemuka yang sangat terkenal dan berpengaruh di seantero dunia. Salah satu diantaranya dan yang paling masyhur adalah Laksamana Cheng Ho, seorang laksamana perang angkatan laut China yang telah mengarungi samudera dalam tujuh kali ekspdisi dan menjelajahi dua benua. Dalam sejarah dicatat bahwa laksamana cheng ho pernah melakukan ekspedisi ke nusantara (indonesia) dalam misi mendamaikan pertikaian yang terjadi pada kerajaan maja pahit yang dikarenakan perebutan kekuasaan.
Para sejarawan meyakini bahwa masuknya ajaran Islam ke Nusantara, khususnya tanah Jawa juga di bawa oleh para da’i dari negeri tirai bambu tersebut. Bahkan model pakaian orang China kini menjadi pakaian khas umat Islam di negeri kita. Baju ‘koko’ yang kini terlanjur menjadi model baju para kiai, ustadz, dan penceramah konon merupakan model baju masyarakat China.
China juga terkenal dengan system perekonomiannya yang handal. Coba kita lihat saja di negeri kita ini, mayoritas pengusaha elit merupakan etnis keturunan china. Saat ini, ketika perekonomian dunia berpusat di dunia barat (Amerika Serikat), chinalah yang secara perlahan tapi pasti, mampu menyodok dan mengimbangi perekonomian yang belakangan ini di monopoli negara adi daya tersebut.
By : Saifoel & Dijah